TANDA ANAK KORBAN KEKERASAN DARI TEMANNYA | 7 CIRI ANAK MENGALAMI KEKERASAN DI SEKOLAH | HIstilah di pelonco terhadap teman yang dianggap lemah kerap terjadi, walaupun sekolah sebagai tempat menimba ilmu, namun kekerasan atau bully masih belum bisa dihilangkan, tidak sedikit pelajar yang mengalami kekerasan secara fisik, intimidasi, dan lain sebagainya dari pelajar lainnya yang mempunyai power lebih, bagi anak yang mengalami kekerasan di sekolahnya akan memberikan damapk negatif, karena ketidaknyamanannya saat datang ke sekolah secara otomatis memberikan prubahan pada emosinya, trauma dan yang lebih di khawatirkan menurunya nilai akademis. Disini peran orang tua sangat dibutuhkan sudah menjadi tugas untuk terus memantau perkembangan anak, perhatikan dan amati perubahan-perubahan yang terjadi pada anak untuk mengetahui dan mencegah terjadinya bully atau kekerasan pada anak kita lebih dalam, dikutip dari By parent for parents, Baca juga: sifat dan karaketer manusia dari tulisannya, Tips belajar efektif menghadapi ujian, cara meningkatakan memori otak, 7 langkah agar anak terhindar dari narkoba, mengenal serta menagani 9 kareter bayi
1. Perubahan Sikap Mendadak Terhadap sekolah
Perubahan memang biasa terjadi khususnya dalam usia remaja. Sebagai orangtua Anda perlu memperhatikan segala perubahan sikap anak, khususnya mengenai sikap mereka ketika menyangkut sekolah. Jika sikap anak Anda berubah menjadi buruk secara dramatis terhadap sekolah, ini bisa menjadi salah satu indikasi, anak memiliki masalah dan hari-hari yang buruk disekolahnya.
2. Cedera dan Memar yang Tidak Dapat Dijelaskan
Anak terluka dan memar karena terjatuh mungkin biasa, khusunya bagi anak lelaki. Namun jika tAnda kekerasan tersebut sering terjadi dan ditempat yang tidak lazim, ada kemungkinan besar anak Anda adalah korban kekerasan di sekolah.
3. Penurunan Nilai
Kekerasan di sekolah tidak hanya terjadi 5 menit di koridor sekolah, tapi berefek panjang dan menyebabkan ketakutan, serta perasaan terancam. Dengan kondisi terintimidasi seperti itu, sangat wajar jika anak tidak dapat fokus terhadap pembelajaran dikelas, dan berujung pada prestasi akademis yang menurun.
4. Memohon Untuk Tidak Ke Sekolah
Kekerasan disekolah akan menyebabkan penderitaan mental yang berpengaruh pada ketidaknyamanan fisik-stress yang dapat menyebabkan sakit kepala atau sakit perut yang nyata. Ketika anak tidak mau kesekolah karena beralasan sakit, mungkin juga disebabkan karena tingkat kecemasan yang tinggi untuk menghindari para pengganggu disekolah. Untuk itu, perlu diselidiki lebih lanjut apa yang mendasari sakitnya anak Anda.
5. Perubahan Pola Tidur dan Pola Makan
kekerasan dapat menyebabkan efek trauma yang tidak hilang walau bel sekolah telah usai. Trauma dapat mempengaruhi hilangnya nafsu makan atau membuat area kekerasan ditubuh menjadi sakit kembali, sehingga anak memilih untuk tidak mau makan. Selain kebiasaan makan, pola tidur juga akan terganggu karena kecemasan berlebih untuk menghadapi hari esok.
6. Perubahan Kehidupan Sosial
Perhatikan apakah anak Anda berubah menjadi tidak tertarik untuk melakukan hobi atau kegiatan favoritnya. Biasanya para pengganggu mencegah anak-anak yang lebih lemah darinya, untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, olahraga atau kegiatan tertentu yang dianggap kurang keren. Dengan kondisi seperti ini, perhatikan juga apakah anak menjadi menarik diri dalam pergaulan dan lebih senang berada dirumah.
7. Perubahan Suasana Hati
Perubahan suasana hati dikategorikan sebagai perilaku remaja yang wajar. Tetapi jika anak Anda yang biasanya berperilaku baik dan halus kemudian berubah menjadi mudah marah dan emosi yang meluap-luap, ada kemungkinan anak Anda stress karena pengalaman traumatis yang dialaminya. Namun tidak memiliki pelampiasan terhadap emosinya. Untuk itu, bicaralah pada anak Anda mengenai masalahnya disekolah, atau temui psikiater anak jika diperlukan.
Referensi dari wollipop